Minggu, 30 September 2012

Mengintip pabrik tahu tempe Ibu Sabiah

Inilah menurut saya tahu dan tempe paling enak di Gorontalo. Rasanya gurih dan lezat. Cocok buat teman makan sambal lalapan.

Bu Sabiah yang keturunan jawa transmigran Paguyaman telah memulai usahanya sejak tahun 1994. Bermodalkan dua loyang dan mesin penggiling, tempe produksinya yang sehari menghabiskan 30kg kedelai sukses di pasarkan di Pasar Sentral Limboto, Shoping Center Limboto dan Pasar Kampung Jawa.

Siang itu, sekitar pukul 11.00 saya sengaja berkunjung ke pabrik tempenya. Ketika sampai di muka rumah, bu Sabiah langsung menyambut saya dengan hangat. Tanpa banyak ba bi bu, dia mengantarkan saya melihat-lihat pabrik tempenya yang berada di jalan mayor dullah limboto, tak begitu jauh dari sekolah NU, persis di pinggir kali.

Dan sebentar saja aroma harum langsung tercium. Ya, wangi rebusan kedelai.
Sayang sekali, kali ini saya hanya berkesempatan melihat pengolahan tahu. Tempe baru di produksi menjelang malam.

Lima pegawai bu Sabiah yang semuanya laki-laki sedang sibuk mengolah kedelai menjadi tahu, ditemani siaran radio lokal tentunya. Semuanya mempunyai tugas khusus. Sebagian merebus kedelai pada loyang, ada juga yang menyaring rebusan kedelai, yang lain tampaknya sedang memotong-motong tahu yang sudah jadi. Hanya sebentar mereka kaget dengan keberadaan saya, setelah itu mereka sudah terbiasa dengan rasa penasaran yang membuat kaki saya mondar-mandir sambil mengambil gambar.

Setelah puas melihat-lihat, saya berbincang-bincang sejenak dengan bu sabiah. Ya, apalagi kalau bukan menanyakan proses pembuatan tahu. Dan bu sabiah pun menjelaskan dengan suka hati.
Dan di bawah ini adalah foto-foto proses pengolahan tahu beserta keterangannya:

1. Pertama kedelai dikupas kulitnya terlebih dahulu










2. Kedelai yang telah dikupas digiling di mesin penggiling








3. Kedelai yang telah di giling kemudian direbus dalam loyang








4. kemudian kedelai yang telah di rebus tadi
dimasukkan ke dalam saringan









5. Setelah itu diaduk-aduk









6. Adonan tahu telah padat








7.Kemudian ditiriskan dalam wadah









8. Setelah itu diratakan dan di bungkus









9. Nah, setelah dipotong-potong siap dijual








Hmmm akhirnya saya pamit pulang dengan membawa oleh-oleh enam bungkus tempe yang masih berupa kedelai. Ia bilang besok akan jadi tempe. Wah saya senang sekali karena bisa mengamati berkembangnya jamur tempe di rumah. Selain itu saya juga membawa tahu, lumayan buat bahan baku makan malam.

(tulisan ini di tulis pada 09 oktober 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar