Kamis, 16 April 2015

Dan Senja Itu Tetap Kelam

wanita itu tetap berdiri dan urung pergi, menangis sebentar kemudian tertawa tanpa arti. senyum bahagia enggan muncul di sudut bibirnya. sedih dan benci menjadi cerita yang melulu. kupandangi wajahnya lekat lekat, ada guratan lelah dan kecewa di sana. aku pun tak mampu membawanya lari dari sepi. wajah sunyinya berkata, laki-lakiku yang tampan, biarkan aku mencari sedikit cinta yang masih tersisa di matamu, biarkan kuhempas rinduku di bahumu, bawa aku pergi dari sunyi....namun senja itu tetap kelam, dan engan berganti menjadi pelangi.  jika pedih itu tak pernah terlarang, biarkan aku tetap berdiri  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar